Pemenang NPYDA 2014 dan Konsep Arsitektur Untuk Masyarakat Terabaikan

Robert Simbolon (ketiga dari kiri), pemenang Gold Award NPYDA 2014 kategori arsitektur beserta dengan peserta lainnya.
simetrikal.co - USU. Sebuah prestasi kembali diraih oleh Robert Simbolon, mahasiswa stambuk 2011 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU. Robert berhasil meraih Gold Award dalam ajang Nippon Paint Young Designer Award (NPYDA) 2014 untuk kategori arsitektur. Pada 2014, NPYDA menyelenggarakan kompetisi dengan tema Re-Think, Re-Create. Future Living 2030". Kompetisi ini resmi dibuka pada tanggal 30 April 2014. Pada 8 Oktober 2014, nominasi 10 besar harus melakukan presentasi di depan dewan juri. Juri berasal dari kalangan profesional dan tidak terikat dengan institusi manapun. Dewan juri tersebut diantaranya adalah Ahmad Djuhara (Djuhara+Djuhara), Andra Matin (andramatin), dan Cosmas D. Gozali (Atelier Cosmas Gozali). Pengumuman pemenang diadakan pada tanggal 9 Oktober 2014. Sebagai pemenang, Robert mendapatkan kesempatan untuk magang di firma arsitektur terkenal Indonesia. Pada NPYDA tahun lalu, Robert pulang sebagai juara empat dan berkesempatan magang bersama Andra Matin. Pada tahun ini, ia pulang dengan gelar juara satu dan akan diberangkatkan ke Osaka, Jepang, untuk kembali bersaing dengan pemenang NPYDA negara lain, yaitu Malaysia, Thailand, China, Jepang, dan Vietnam. Selain itu, setelah lulus, ia bisa magang di firma Djuhara+Djuhara.
Mahasiswa Departemen Arsitektur FT-USU, stambuk 2011, Robert Simbolon beserta dengan dua penghargaan, Gold Award dan Best Green Innovation Award.

Arsitektur Untuk Semua Kalangan
Robert Simbolon berhasil meraih juara pertama dengan karyanya yang berjudul Deli River’s Smart Housing. Sebuah perumahan pintar dan ramah lingkungan yang berlokasi di bantaran Sungai Deli. Deli River’s Smart Housing dirancang dengan material utama kontainer bekas. Menurut Robert, kontainer-kontainer bekas yang telah menjadi sampah industri semakin banyak dijumpai dan akan semakin bertambah dari tahun ke tahun. Kontainer-kontainer tersebut dijadikan modul-modul rumah setelah diberi insulasi (peredam panas).

Poster konsep Robert yang ingin memajukan daerah terabaikan menjadi daerah produktif, sehingga di tahun 2030, masyarakat terabaikan tidak menjadi masyarakat pedalaman.

Rumah Produktif
Deli River’s Smart Housing memiliki konsep seperti filosofi sebuah pohon, yaitu mampu menghasilkan makanan sendiri, mampu mengubah energi, dan menyimpan air. Perumahan tersebut terdiri atas growtainer yang memiliki teknologi aquaponic sebagai media tanam-menanam tanpa tanah. Rumah-rumah tersebut diharapkan untuk produktif karena menghasilkan makanan sendiri bagi penghuninya. Terdapat juga solar panel yang digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Air hujan ditampung menggunakan rain water catcher sehingga dapat digunakan kembali.

Tidak hanya merancang sebuah perumahan, Robert juga mencoba menciptakan sebuah lingkungan binaan melalui penataan sungai. Saluran air kota yang kotor tertampung di Sungai Deli mengakibatkan air sungai tercemar. Robert mencoba untuk menyaring air tersebut dengan penyaring alami, yaitu tanaman-tanaman yang disusun empat lapis. Di bantaran Sungai Deli juga diaplikasikan konsep urban farming sebagai tempat bercocok tanam. Berdasarkan konsep penataan sungai tersebut, Robert pun berhasil meraih Best Green Innovation Award.

Robert mengaku tidak berani berpikir tentang kehidupan di 2030 mendatang. Bila kebanyakan orang memikirkan bangunan-bangunan mewah di pertengahan kota, Robert memilih memikirkan masyarakat terpinggirkan yang tinggal di daerah kumuh. Orang terpinggir harus memiliki kehidupan yang lebih baik di 2030 mendatang. Ia tidak ingin pada 2030, masyarakat terpinggirkan berubah menjadi masyarakat pedalaman, karena, menurut Robert, perkembangan teknologi pasti terjadi pada daerah perkotaan, namun, bagaiamana dengan daerah terpinggirkan? “Arsitek zaman sekarang hanya sering memperhatikan yang di pertengahan kota, daerah-daerah maju yang lebih modern. Mereka jarang memperhatikan bahwa orang-orang di desa perlu juga kedatangan seorang arsitek,” ujar Robert saat diwawancarai tim Simetrikal FT-USU. Pada saat penjurian, Robert berani bertanya kepada salah satu juri, Ahmad Djuhara, tentang proyeknya yang hanya mengambil sampel dari kalangan menengah ke atas. Akibat dari pertanyaanya yang berani tersebut, liburan Robert ke Jepang ditambah sampai seminggu lagi oleh Ahmad Djuhara dan Andra Matin.

Di selang waktu pengumpulan karya dan penjurian pemenang, dilaksanakan sebuah workshop di Jakarta sebagai media untuk mempresentasikan karya-karya peserta yang telah lolos sepuluh besar. Sayangnya, Robert tidak bisa mengikuti workshop tersebut. Hal itu membuatnya sedikit pesimis untuk meraih gelar juara.

Kemenangan Departemen Arsitektur dan Universitas Sumatera Utara
Atas kemenangannya, Robert berhasil membawa pulang uang sebesar 20 juta Rupiah yang terdiri dari 15 juta Rupiah hadiah Gold Award dan 5 juta Rupiah dari Best Green Inovation Award. Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A. selaku dosen pembimbing juga mendapatkan penghargaan Best Lecturer. Universitas Sumatera Utara mendapatkan predikat Universities With Most Entries, yaitu universitas dengan peserta kompetisi terbanyak.
Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A (kanan) beserta hadiah atas penghargaan University With Most Entries NPYDA 2014 kategori arsitektur.
Sebagai penutup, Robert berpesan kepada mahasiswa Fakultas Teknik. “Sebenarnya mahasiswa teknik lulus 4 tahun belum punya kapabilitas untuk terjun ke dunia kerja, belum siap pakai. Zaman dulu, lulus 7 tahun sangat punya ilmu. Kita harus memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan kegiatan yang menguji pengetahuan kita di bidang yang kita jalani, misalnya ikut perlombaan. Dengan begitu kita sering bertemu dan berhubungan dengan juri-juri yang sudah profesional, kita tahu bagaimana suasana kerja yang profesional, tambah pengalaman, punya portofolio sehingga kesempatan kerja lebih mudah,” ujarnya.

Apabila ingin melihat keseluruhan poster dan konsep, silahkan buka: http://www.coroflot.com/robertsimbolon/Deli-River-Smart-Housing-NPYDA-2014-UPDATED


Liputan : Qiqa dan Nadia
Editor : Nadia Winny
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment

Ayo beri kritik dan saran..!