simetrikal.co - USU. Aula Teknik, Rabu (18/2). Bencana tidak
dapat dihindari namun bisa ditanggulangi adalah salah satu hal yang bisa kita
tangkap setelah selesai memasuki pameran “How Did Architect Respond Immediately
After 3/11? The Greatest East Japan Earthquake.” Pada tanggal 11 Maret 2011
lalu, Jepang berduka akibat gempa bumi dan tsunami. Fokus gempa bumi berada di
lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tohoku. Gempa ini memakan korban
sampai 15 ribu jiwa dan lebih dari 8 ribu korban hilang. Gempa ini berkekuatan
9.0 SR dan menyebabkan tsunami setinggi 10 m.
Pameran yang
dilangsungkan mulai dari 18 Februari sampai 28 Februari di Aula Fakultas Teknik
ini diselenggarakan atas kerja sama Japan Foundation dengan Konsulat Jenderal
Jepang di Medan dan Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka tur keliling
dunia, Japan Foundation ingin mengenalkan kepada kita bagaimana para arsitek
Jepang dan dunia menanggapi bencana alam dari aspek arsitektur.
Pameran
ini dibagi menjadi 5 sesi. Mulai dari
penanggulangan cepat terhadap korban bencana, seperti ide-ide dan konsep tempat
pengungsian para korban sampai kepada penataan ulang kembali kota agar
ketika terjadi bencana kembali, kerugian bisa diminimalkan. Terdapat maket,
sketsa, buku, dan film yang menampilkan proses pemulihan yang terjadi di daerah
bencana.
Arsitektur
ada untuk manusia, itulah sebabnya arsitektur mampu memanusiakan kembali
manusia. Arsitektur bukan hanya bangunan. Ia lebih dari sekedar tempat
berlindung masif kasat mata. Di dalam arsitektur yang baik terdapat ide dan
konsep yang baik. Konsep para arsitek Jepang dan dunia di dalam membangun
kembali daerah yang terkena bencana ini bisa kita coba kaji dan pelajari ulang
untuk kemudian kita terapkan di Indonesia, tentunya dengan beberapa penyesuaian
atas lingkungan kita dan Jepang yang berbeda.
Dalam
pameran yang berlangsung sampai 10 hari ini kita bisa melihat karya arsitek terkenal
seperti Shigeru Ban, Kenggo Kuma, Toyo Ito, Kazuyo Sejima dan lain-lainnya.
Setelah sebelumnya pameran ini diadakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
setelah pameran di USU selesai, pameran akan dilaksanakan kembali di
Universitas Pelita Harapan, Jakarta. []
0 comments :
Post a Comment
Ayo beri kritik dan saran..!