Horas Sang Juara Asia di Manila Filipina


simetrikal.co -USU. Satu lagi prestasi yang membanggakan bagi Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU). Tim Horas USU Berhasil menjuarai Mobil hemat energi dengan menjajal kategori Urban Concept berbahan bakar Etanol dan Diesel pada kejuaraan “Shell Echo Marathon (SEM)” Asia 2014 yang diselenggarakan di Manila, Filiphina. Shell Echo Marathon (SEM) 2014 diikuti oleh 150 peserta dari 15 negara Asia dan Timur Tengah, seperti Malaysia, Thailand dan tuan rumah Filipina. SEM 2014 juga diikuti kurang lebih 20 tim dari 10 universitas yang berasal dari Indonesia. Kompetisi yang diadakan di Filipina tersebut, setelah sebelumnya (SEM) 2012 di gelar di Malaysia mengantarkan Tim horas meraih juara pertama kategori Urban concept berbahan bakar Etanol dan posisi runner up untuk kategori Urban concept berbahan bakar diesel-solar. Pada Urban Concept berbahan bakar etanol, Tim horas berhasil menempuh jarak 101,4 km per liter sedangkan Urban Concept berbahan bakar diesel berhasil menempuh jarak 57 km per Liter.

Pada kompetsi kali ini, Tim Horas menurunkan 2 Tim sekaligus, yaitu pada Urban concept berbahan bakar etanol dan diessel, masing-masing Tim beranggota delapan orang mahasiswa dan satu dosen pembimbing. Layaknya pahlawan, sorak-sorai mahasiswa Teknik USU terdengar ketika menyambut mobil yang membawa rombongan tim Horas USU tiba Di rumah “Welcome Home Team Horas”.Tidak menunggu lama, ke-18 anggota tim yang baru menorehkan prestasi membanggakan tersebut, dinaikkan ke mobil pick up untuk diarak keliling komplek Kampus USU. Anggota tim pun mengacungkan piala dan sertifikat hadiah uang tunai USD 2.000 atas keberhasilan menyabet juara I dalam kategori Urban Concept mobil hemat berbahan bakar Etanol dan USD 1.000 karena meraih juara II Urban Concept berbahan bakar diesel. Dr. Eng Himsar Ambarita (selaku Pembimbing Tim horas) mengungkapkan capaian ini merupakan sebuah kebanggaan pula bagi kami karena dapat mempersembahkan gelar juara dan prestasi yang akan terus ditingkatkan. Dr. Himsar mengatakan dalam Perlombaan itu, lawan terberat adalah Filiphina dan Thailand.” sebelum kita Turun, tuan rumah begitu yakin akan menang, namun keyakinan mereka buyar Setelah Tim Horas USU membuktikan kemenangannya.”
Perasaan senang dan bangga atas kemenangan bisa bersaing di kejuaraan Mobil teririt Asia-pasifik tergambar jelas di raut wajah para anggota Tim Horas usai pulang dari kompetisi tersebut.
Berlatar belakang ingin mengembangkan serta bersaing dengan universitas lain dalam menciptakan teknologi yang lebih efisien terbentuklah Tim Horas yang diusung oleh mahasiswa Teknik Mesin 2008, Resmi terbentuk pada akhir 2011, dan mengikuti kompetisi pertama (SEM) 2012 yang diadakan di Malaysia. Diakui juga persiapan Tim sebelum bertanding, kurang lebih satu tahun sebelum perlombaan sudah dimulai, design cassing/ body, tipe teknologi Mesin dan lain-lain mulai dikerjakan serta uji coba untuk mendapatkan hasil yang maksimal,  dan saat ini persiapan itu sendiri sedang berlangsung untuk menghadapi kejuaraan (SEM) 2015. Tim Horas menargetkan untuk  mempertahankan kejuaraan kembali dalam kategori Urban concept serta jarak tempuhnya lebih jauh dari yang lalu, karena mempertahankan kejuaraan sangat sulit dengan pesaing-pesaing dari beberapa negara yang cukup luar biasa. Belum pasti berapa mobil yang akan diturunkan Tim. Namun mudah-mudahan dua tahun lagi Tim Horas tidak hanya menjajal kelas Urban concept namun juga pada kategori Mesin Prototype.

Amma Mulya Romadoni (General Manager Tim Horas USU 2013-2014) memberi motivasi buat kita semua mahasiswa, “Kita sebagai mahasiswa seharusnya lebih berfikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan suatu karir, bukan hanya memikirkan akademik semata, namun harus dibekali dengan soft skill, dan karya-karya yang nyata bukan hanya teori, mereka di Universitas-universitas yang terkemuka di sana mampu berkarya, kita kenapa tidak??’’.
Untuk memenangkan suatu kejuaraan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, banyak yang harus dipersiapkan, termasuk masalah dan rintangan yang harus dihadapi termasuk salah satunya masalah dana yang minim dan pas-pasan, peralatan apa adanya kurang memadai bila dibandingkan dengan tim-tim lainnya yang sudah menggunakan peralatan-peralatan yang canggih, serta manajemen waktu anggota tim yang juga memiliki kewajiban dalam akademis perkuliahan. Namun itu semua bukan jalan buntu bagi kami, yang penting harus berkarya, Karya dan, karya! Intinya" Engineer harus menjadi seorang risk taker dan pantang menyerah. Itulah kunci kesuksesan Tim Horas menjadi juara Asia" Ujar Amma.

Liputan: Ilham Budianto
Editor:  Riki Ananda Nasution
Share on Google Plus

About catatanbangriki.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment

Ayo beri kritik dan saran..!