Jaringan merupakan salah satu peminatan dan sekian banyak bidang
keahlian di Departemen Teknik Elektro. Jaringan komunikasi data tidak hanya
menjadi bahasan di Teknik Elektro, tetapi juga di Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
tentunya dengan penekanan yang berbeda. Tulisan ini akan mengulas sedikit
mengenai jaringan komunikasi data, pemahaman bagian-bagian dan peluang kontribusi
riset yang ditujukan untuk pembaca pemula. Banyak singkatan tidak dijabarkan,
agar memicu keingintahuan.
Ada beberapa istilah yang dipakai selain frase jaringan komunikasi
data: Jaringan telekomunikasi, Jaringan komputer, komunikasi komputer, komunikasi data dan lain-lain. Tak ada
satupun yang berhasil mewakili secara keseluruhan. Jaringan telekomunikasi cendrung
membahas perangkat komunikasi, jaringan komputer sedikit ambigu dikarenakan
perangkat yang terhubung tak hanya komputer, sementara kata “data” tidak
representatif, karena trafik tidak hanya data, tetapi juga voice dan video.
Namun demikian, kita asumsikan saja bahwa semua perangkat yang terhubung adalah
berarsitektur komputer, dan data mewakili semua jenis trafik.
Jaringan Fisik
Jaringan fisik adalah seperangkat hardware,
software, aturan, bentuk, serta
representasi sinyal yang digunakan untuk mengirim data dari satu titik ke titik
lain. Jaringan fisik mendukung penggunaan media kabel, media udara, serta media
cahaya.
Pemahaman jaringan fisik dimulai dengan representasi data 0 dan 1. Baseband/line coding adalah proses
pengkodean 0 dan 1, contoh, kode non-return
to zero (NRZ) mengkodekan 0 ke +V dan 1 ke –V. Jika disalurkan melalui
kabel tembaga, NRZ akan bertahan pada
nilai bit rate tertentu, sehingga
muncul penelitian yang bertujuan mencari kode lebih baik. Jika line coding mengirimkan data 0 dan 1 menggunakan
beda tegangan, broadband coding menggunakan
teknik modulasi. Teknik modulasi menumpangkan kode 0 dan 1 ke sinyal pembawa
dengan mengubah salah satu karakteristik amplitudo, frekuensi atau fasa.
Untuk mengirimkan informasi dari sumber
yang berbeda menggunakan media yang sama, dibutuhkan teknik multiplexing. Sementara komunikasi dua
arah dengan media yang sama membutuhkan teknik duplexing. Line coding,
modulasi, multiplexing dan duplexing merupakan studi rutin bagi mereka
yang mendalami ilmu telekomunikasi. Saat ini, penelitian telah dalam tahap
modulasi adaptive, multiplexing OFDM, serta penggunaan
antena MIMO.
Selain hal-hal di atas, jaringan fisik juga meliputi bentuk dan standar
antar-muka kabel, level tegangan, level noise serta parameter-parameter terkait
kondisi media. Jaringan fisik disebut sebagai PHY layer.
Link Komunikasi
Jika jaringan fisik terkait representasi 0 dan 1, link komunikasi
terkait bagaimana pengiriman 0 dan 1 tersebut ke titik yang terhubung langsung.
Misalkan, kode ASCII membantu
mempresentasikan karakter dalam urutan 0 dan 1. Kemudian bagaimana memisahkan
karakter satu dengan yang lain, serta berapa banyak kode 0 dan 1 dalam sekali
pengiriman (satu frame). Untuk
memproteksi data dari error, maka
dibutuhkan kode cek kesalahan dan kode koreksi kesalahan yang disisipkan di
setiap akhir frame. Jika sebahagian
data hilang, dibutuhkan metode pengiriman ulang seperti ARQ.
Semua aturan pengiriman dalam link
yang terhubung langsung dikemas dalam sebuah aturan yang disebut protokol
medium. Beberapa contoh protokol link
kabel koneksi tunggal: HDLC, PPP, dan
SLIP. Sementara pemakai jamak dengan
koneksi jamak menggunakan Ethernet 802.3.
Pada media udara dengan user jamak terdapat 802.11,
802.16, teknologi seluler dan satelit. Sementara pada jaringan optik
terdapat sistem SONET dan FDDI. Pemakaian jamak atau multi-connection membutuhkan tek
nologi
multiple access, yaitu teknik akses bergantian.
Link komunikasi yang terhubung langsung dapat berbentuk Direct Cable Connection (DCC), menggunakan
modem kabel, modem radio maupun modem satelit,
ataupun melalui perangkat seperti hub dan switch. Terhubung langsung berarti
tidak terdapat perubahan format data,
baik urutan 0 dan 1 maupun representasi fisiknya. Setiap terminal membutuhkan
alamat link atau alamat MAC. Link komunikasi digolongkan dalam MAC layer.
Jaringan dari jaringan
Jika sekelompok perangkat dapat berkomunikasi dengan cara terhubung
langsung, maka perangkat-perangkat tersebut dikatakan berada dalam satu
jaringan. Sebagai contoh, penggunakan protokol link 802.11 beberapa komputer
yang terhubung secara wireless melalui sebuah access point(switch) dapat dikatakan adalah dalam satu jaringan.
Untuk membatasi, menjembatani dan menghubungkan perangkat-perangkat dari
jaringan berbeda dibutuhkan perangkat router.
Jika pada link komunikasi terdapat alamat link atau MAC, maka
dibutuhkan model pengalamat baru di setiap jaringan, mengingat alamat MAC hanya
diketahui perangkat dalam jaringan yang sama. Protokol jaringan yang populer
adalah TCP/IP, sehingga pengalamatan yang umum digunakan adalah IP address. Konversi alamat MAC (Contoh
dalam jaringan 802.11) dan IP addressmenggunakan
protokol ARP. Saat data ditujukan ke perangkat ke jaringan lain, diperlukan
protokol routing di router. Protokol routing telah menjadi objek penelitian
bertahun-tahun. Pengkajian kinerja jaringan terhadap trafik yang berbeda juga
menjadi objek penelitian yang menarik. Selain routing, load balancing
juga merupakan issue penelitian
tersendiri.
Komunikasi end to end
Terdapat dua jenis koneksi saat data dikirimkan dari satu perangkat ke
perangkat lain, dengan TCP ataupun UDP. Dengan memakai TCP, untuk setiap data
yang diterima harus dilakukan konfirmasi /pemberitahuan kepada pengirim bahwa
data telah diterima. Sedangkan dengan UDP, data terus dikirim tanpa membutuhkan
konfirmasi. Pemakaian UDP sesuai untuk tipe trafik video, sedangkan TCP untuk tipe
data integral, seperti email.
Perbaikan protokol TCP dan UDP maupun pengajuan protokol baru seperti
UDP-lite, RUDP, IR merupakan beberapa contoh penelitian komunikasi end to end
atau yang disebut transport layer ini.
Aplikasi Jaringan
Aplikasi jaringan didesain dengan menggunakan salah satu metode
pengiriman di transport layer. Aplikasi browsing internet, yang dikemas dalam
protokol HTTP merupakan yang paling umum, disusul dengan aplikasi email.
Keduanya sebahagian besar memakai protokol TCP. Sementara komunikasi chatting media social seperti BBM
messenger menggunakan protokol UDP.
Model aplikasi dapat diterapkan dalam bentuk client server maupun peer to
peer, sedangkan kepemilikan perangkat dapat berbentuk private ownership maupun menggunakan layanan Content Delivery Network.
Mengingat resources yang terkoneksi tak terbatas, proses komputasi dapat
dilakukan secara terdistribusi dengan sharing
resourcing, yang metodenya berkembang dari model grid atau distributed
computing ke cloud computing.
Perkembangan dunia mobile communications, mobile operating systems juga memicu
perkembangan content engineering.Issue penghematan energi juga
memunculkan istilah baru green computing.
Aplikasi yang dipicu kebutuhan serta inovasi ini merupakan objek
penelitian terbaru yang menggeser paradigma model business dan revenue.
Bahagian ini disebut sebagai Application
layer.
Teknik cross-layer
Terdapat kecendrungan penggunaan metode cross-layer pada dua dekade ini. Teknik cross-layer menggabungkan interaksi dua atau lebih layer komunikasi
untuk meningkatkan kinerja. Seperti teknik peningkatan kualitas link komunikasi
yang berubah sesuai parameter kualitas media (MAC-PHY cross-layer), teknik routing yang bergantung pada jenis
link (Network-MAC cross-layer),
transport layer yang berubah terhadap error link (Transport-MAC cross-layer), serta aplikasi yang mendapat perlakukan
berbeda (Application-other cross-layer).
Teknik cross-layer menjadi menu terbaru dalam kontribusi penelitian di
bidang jaringan. Namun demikian, meskipun jaringan TCP/IP telah mendominasi
dunia, masih terbuka peluang kontribusi di setiap bahagian, maupun kontribusi
yang dapat membuka opsi model jaringan baru. Hal ini dikarenakan jaringan
komunikasi data saat ini masih merupakan hasil rintisan model jaringan abad 20.
Mungkin abad yang akan datang akan terdapat model yang jauh lebih baik, hasil
dari rintisan abad ini. Mungkin anda merupakan salah satu perintis.
Tentang Penulis
Bidang Keahlian Jaringan Telekomunikasi dan Komputer
Ketertarikan pada elektronika membawa Dr. Suherman, yang lahir dan besar di Tebing Tinggi melanjutkan pendidikan di Teknik Elektro USU pada tahun 1996. Putra almarhum Bapak Aman, seorang tukang becak dayung di Tebing Tinggi ini akhirnya menyelesaikan studinya pada tahun 2000.
Selama kurun waktu 2000-2003, beliau bekerja di perusahaan yang bergerak di industri elektronika dan jaringan telekomunikasi, yang memanfaatkan celah pasar, mengisi kekosongan produk di tengah gencarnya impor barang elektronika, dengan merancang dan memproduksi perangkat sendiri. Tahun 2003, beliau memutuskan bergabung sebagai staf pengajar di Politeknik Caltex Riau dan tahun 2004, menjadi staf pengajar di Departemen Teknik Elektro FT-USU.
Pada 8 Februari 2006 beliau lulus beasiswa DAAD untuk melanjutkan studi S2 di Jerman. Tepat 4 hari setelahnya, beliau juga diterima beasiswa Australia Development Scholarship (ADS). Akhirnya beliau memutuskan melanjutkan pendidikan S2 pada bidang Networked and Distributed Systems di Melbourne University dan Royal Melbourne Institute of Technology (2008-2009).
Pada kurun waktu Maret-Juni 2010, beliau mengikuti program Distant Learningin Mobile Communication, TU-Ilmenau, dan lulus sebagai peserta Summer Academy di Ilmenau-Jerman pada Juli-Agustus 2010 melalui beasiswa DAAD. Sekembalinya dari Jerman, beliau melanjutkan pendidikan S3 di De Montfort University, UK, sejak Oktober 2010. Beliau juga pernah mengikuti program pendidikan Bioinformatics di European Bioinformatics Institute di Cambridge, Inggris pada 2011. Pada Juli 2013, beliau berhasil lulus viva PhD dan kembali mengajar di Departemen Teknik Elektro sejak Agustus 2013.
0 comments :
Post a Comment
Ayo beri kritik dan saran..!